Thursday, April 9, 2009

Dibalik Meledaknya Challenger

saat peluncuran sebelum terjadi ledakan
sesaat sebelum meledak
73 detik setelah peluncuran pesawat meledak

Seal O-ring Pembawa Bencana...

Tujuh puluh tiga detik setelah mengangkasa, adalah waktu yang terlalu singkat bagi para austronaut pesawat ulang-alik CHALLENGER yang malang, bahkan untuk memberi tahu tentang adanya masalah di pesawat mereka.

Pada tanggal 28 Januari 1986, pada ketinggian 10 mil di angkasa, dengan kecepatan mendekati 2000 mil/jam, pesawat luar angkasa CHALLENGER meledak menjadi bunga api raksasa, menewaskan ketujuh austronautnya, termasuk seorang guru SMA, sang austronaut "swasta" pertama.

Back row (L-R): Ellison Onizuka, Christa McAuliffe, Gregory Jarvis, Judith Resnik. Front row (L-R): Michael J. Smith, Francis "Dick" Scobee, Ronald McNair.

Keterangan resmi tentang penyebab musibah itu adalah pecahnya seal o-ring pada roket pendorong sebelah kanan karena temperatur di luar yang sangat dingin, mengakibatkan percikan api membakar tangki bahan bakar luar yang membawa 525.000 galon bahan bakar hidrogen dan oksigen.

Dalam kasus CHALLENGER sebagai bisnis swasta, pemangkasan biaya bisa saja mempengaruhi tingkat keamanan dan mutu, seperti dapat diduga sebelumnya, Morton Thiokol memenangkan proyek ini karena menawarkan harga paling rendah. Sebuah laporan dari NASA bahkan memuji bahwa Morton Thiokol telah berhasil menggunakan bahan-bahan yang efektif dari segi biaya dalam merancang O-ring-nya; selongsong booster-nya dibuat dari bahan baja yang paling murah tetapi bisa menahan beban yang sangat tinggi.

Pada saat rancangan O-ring dari Thiokol diketahui tidak memenuhi syarat, tidaklah mudah NASA mengganti kontraktor atau meminta Thiokol untuk merancang ulang karena terbatasnya anggaran, jadi disinilah masalah keamanan dan keselamatan dinomorduakan. Karena dikhawatirkan mengancam anggaran NASA. Sebab perhitungan biaya untuk merancang ulang dan memperbaiki O-ring bisa mencapai 350 juta dolar. Lebih murah jika dibandingkan biaya yang harus ditanggung mencapAi 1.5 Milyar dolar setelah musibah itu terjadi. JANGAN PERNAH KOMPROMI DENGAN QUALITY. MUTU ATAU MATI.

Jatuhnya Pesawat JAL 747


foto pesawat sesaat sebelum kejadian

Baut Pembunuh...

Musibah jatuhnya pesawat JAL 747 yang menewaskan 520 dari 524 penumpangnya pada tanggal 12 Agustus 1985, Japan Airlines penerbangan 123. Boeing 747-SR46 registrasi JA8119. Salah satu pesawat jepang yang khusus dimodifikasi untuk mengangkut 509 penumpang dan 12 cabin crew serta 3 awak, mengalami kerusakan pada aft pressure bulkhead diketinggian 24.000 feet. Kyu Sakamoto yg terkenal dengan lagunya “Sukiyaki” juga ikut tewas pada kecelakaan ini. Kapten Masami Takahama (49) merupakan pilot yang telah 19 tahun bekerja untuk JAL dan mengantongi 12,500 jam terbang.

Penyebab pesawat ini menabrak gunung Osutaka, di Ueno, Gunma sekitar 100 Km dari Tokyo adalah karena pilot kehilangan kendali setelah pembatas kompartemen penumpang tersobek, lalu sobekan itu menabrak sayap ekor dan pipa-pipa hidroliknya. Dari hasil penyelidikan, Penyelidik mengemukakan pendapatnya bahwa pressure bulkhead belakang mungkin telah rapuh, yang kemudian membuat ekor pesawat terlepas. Tidak pernah ada catatan mengenai kecelakaan seperti ini bahkan pressure bulkhead selalu melalui tes simulasi untuk penggunaan selama 20 thn, jauh lebih lama dari semua 747 yang pernah terbang. Tetapi setelah melihat catatan maintenance dari pesawat, ditemukan bahwa pesawat itu pernah mengalami kerusakan pada ekornya saat takeoff 7 tahun yg lalu, mengakibatkan terjadi keretakan pada bulkhead. Protokoler dari Boeing untuk kerusakan seperti itu adalah dengan mengunakan lempengan ganda yang dipasang di area yg rusak kemudian disambungkan dan dikencangkan menggunakan’sekrup’ double row . Puing-puing pesawat menunjukan bahwa lempengan ganda telah digunakan, namun sekrup yg digunakan hanya sekrup single row!! dari penyelidikan lebih lanjut, ditemukan bahwa sederet baut pada pembatas kompertemen tersebut lupa dipasang kembali sewaktu reparasi pesawat yang dilakukan secara ceroboh dan kegiatan inspeksi rutin pesawat pada setiap 15.000 jam pun gagal untuk menemukannya.

Setelah kecelakaan tersebut, seluruh pimpinan puncak perusahaan JAL mengundurkan diri, sementara Pejabat Kementrian Perhubungan Jepang yang menyetujui perbaikan pesawat tersebut kemudian bunuh diri.

Monday, February 16, 2009

SEJARAH ISO

ISO berasal dari bahasa Yunani isos yang berarti sama rata, seragam (equal, homogeneouse, uniform). Perkataan dalam bahasa Inggris yang mempunyai pendahuluan iso juga mempunyai arti yang sama.
Selama Perang Dunia II, terdapat beberapa masalah kualitas di berbagai industri high-tech di Inggris, seperti pabrik mesiu misalnya. sering terjadi ledakan di pabrik selama perakitan bom. Solusi yang dipakai yaitu mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur manufaktur mereka dan membuktikan dengan merekam bahwa prosedur yang ada benar-benar diikuti. Nama untuk standar tersebut adalah BS 5750. Ini dikenal sebagai standar manajemen karena ini tidak khusus untuk manufaktur. Tapi BS 5750 digunakan untuk mengatur proses manufaktur. Menurut Seddon, Pada tahun 1987, Pemerintah Inggris mengajak International Organization for Standaridzation untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar Internasional yaitu ISO 9000.
ISO (International Organization for Standaridzation) adalah sebuah badan pembuat standar internasional yang terdiri dari berbagai organisasi standarisasi nasional. Kalau Indonesia seperti BSN. ISO didirikan pada tanggal 23 Februari 1947. Organisasi ini mengeluarkan secara resmi standar industri dan komersial seluruh dunia. Kantor pusatnya berada di Geneva, Swiss.

ISO (International Organization for Standaridzation)
Organisasi internasional untuk standarisasi, agensi internasional yang mengkhususkan dirinya dalam hal standarisasi yang dibentuk oleh badan-badan standar nasional dari 156 negara dan telah menghasilkan 15.649 standar (posisi 31 Desember 2005). Jumlah standar yang telah dihasilkan, berdasarkan sektor (posisi 31 Desember 2004), adalah :

* Umum, infrastruktur, dan sains 1.406 standar
* Kesehatan, keselamatan, dan lingkungan 658 standar
* Teknik/teknologi 4.099 standar
* Elektronik, teknologi informasi, dan telekomunikasi 2.447 standar
* Transportasi dan distribusi barang 1.710 standar
* Pertanian dan teknologi pangan 954 standar
* Teknologi material 3.943 standar
* Konstruksi 311 standar
* Teknologi khusus 121 standar

Total standar posisi per 31 Desember 2005 15.649 standar

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Free Blogger Templates Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP